Halaman

Jumat, 23 Desember 2011

Pentingnya Kespro

Kesehatan reproduksi yang sering disingkat dengan kespro. Apa sih itu kespro? Mungkin masyarakat awam belum mengetahui mengenai kespro. Menurut International Conference on Population and Development (ICPD) Kairo 1994, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Apakah kalian sudah mendapatkan pendidikan mengenai kespro? Mungkin tidak semua orang mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi. Penting kah hal itu? Tentu saja ini sangat penting karena menyangkut sistem reproduksi seseorang. Umur berapakah seseorang berhak mendapatkan informasi mengenai kespro? Hal ini banyak terjadi kesalahpahaman bahwa seseorang berhak mendapatkan informasi mengenai kespro jika ia telah dewasa. Sebenarnya tidak ada batasan umur seseorang berhak mendapatkan info mengenai kespro. Umur anak 3 atau 4 tahun pun berhak mendapatkan info kespro ketika ia mulai bertanya-tanya mengenai reproduksinya.
Akan tetapi banyak orangtua yang menganggap tabu jika membicarakan tentang kespro. Contohnya aja kalau ada anaknya yang bertanya mengenai alat reproduksinya, orangtua tersebut akan mengatakan kamu belum boleh tahu soal itu belum cukup umur. Ya saya pun juga kurang mendapatkan info mengenai kespro dari orangtua. Namun ketika saya mengeyam pendidikan di bangku kuliah saya lebih memahami pentingnya info kespro. Ada pengalaman, ketika aku membeli pembalut aku ngumpet-ngumpet supaya nggak ketahuan sama adikku yang duduk di bangku SD kalau aku sedang membawa pembalut itu kejadian itu sekitar 1 tahun yang lalu. Pada akhirnya  ketahuan sama adikku, "Apa yang dibeli mbak?" Aku bohong aja,"Ini tisu". Oh tisu lihat dong. Ku tunjukan padany. "Lho kok tisu bungkus nya gini ya..! Buka dong mbak. Gak boleh kata ku. Dia mengamuk ingin agar ku membuka bungkusan itu. Yang bener aja masa nunjukin barang itu sama anak kecil. Karena aku kewalahan menghadapi tingkahnya ku katakan padanya ini pembalut dek untuk perempuan yang lagi menstruasi. Menstruasi itu apa? Kata apa yang harus kukatakan agar dia mengerti. Ya ku katakan aja sama dia nanti kalau kamu udah besar kamu akan mendapatkan menstruasi itu tanda nya kamu udah besar. Oh gitu ya mbak. Dia mulai mengerti sedikit. Untung aja nggak ku bilang tadi kalau itu roti. Wah bisa tambah brabe urusannya. Bohong akan mendapatkan dampak yang tidak baik.
Ada sebuah kisah lagi ni. Di sebuah perumahan ada dua keluarga yang memiliki hubungan sangat baik. Keluarga A memiliki seorang anak perempuan dan keluarga B memiliki seorang anak laki-laki. Masing-masing mereka sedang duduk dibangku SMP. Suatu ketika keluarga A pergi ke luar kota dan menitipkan anaknya kepada anak laki-laki B tadi untuk menemaninya. Hanya itu saja pesan dari orangtuanya. Karena keluguan dan ketidaktahuan bocah tersebut keduanya tidur bersama. Apa yang terjadi? Ya anak A tersebut hamil. Anak tersebut mengalami tanda-tanda kehamilan dan dia bertanya kepada orangtuanya, "Ma, kenapa ya akhir-akhir ini aku sering BAK dan mual-mual." Ibu nya tidak terlalu menghiraukan. "Palingan cuma masuk angin." Kalau orang hamil itu seperti apa sih ma?" kata anak itu. Kamu anak kecil nggak usah tahu hal seperti itu. Anak itu diam. Suatu ketika anak itu jatuh pingsan dan dibawa ke RS. Ternyata benar dia hamil. Kekecewaan, dan emosi yang meledak. Orangtuanya marah-marah dengan anak B, kedua keluarga saling menyalahkan dan terjadi pertengkaran hebat. Pada akhirnya kedua anak tersebut dinikahkan di usia belia mereka. Ini merupakan salah satu contoh Unwanted Pregnancy. Siapa yang salah? Anak atau orangtua? Ini akibat menganggap info kespro merupakan hal yang tabu. Jadi pada intinya jangan malu dan menganggap tabu tentang kespro. Ungkapkan lah dan berikan pendidikan kespro kepada anak sedini mungkin,remaja, atau orangtua agar tidak terjadi sesuatu hal yang diluar kehendak kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar